![]() |
Sumber foto: Getty Images |
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
kembali menjadi pusat perhatian setelah mengumumkan pencalonannya dalam
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Anies membawa harapan dan janji baru
bagi masa depan kota yang akan dia pimpin dengan berbagai kebijakan inovatif.
Anies Baswedan adalah sosok yang dikenal dengan intelektualitasnya,
kepemimpinannya yang visioner, serta komitmennya terhadap peningkatan kualitas
hidup masyarakat. Dengan latar belakang akademis dan pengalaman di berbagai
bidang pemerintahan, dia bertekad untuk membawa perubahan positif melalui
Pilkada 2024.
Keluarga Akademis dan
Harmonis
Bicara soal latar belakang akademisnya, Anies
lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 dari keluarga akademisi. Ia
merupakan anak pertama dari pasangan Drs. Rasyid Baswedan, S.U. yang pernah
menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi kemudian Wakil Rektor II Universitas
Islam Indonesia dan Prof. Dr. Aliyah Rasyid, M.Pd. yang bekerja sebagai Guru
besar dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Negeri
Yogyakarta.
Di keluarganya, Anies Baswedan memiliki dua saudara kandung, yaitu
Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan. Mereka dibesarkan oleh kedua orang
tuanya di kota Yogyakarta. Pada 11 Mei 1996 Anies resmi melepas status
lajangnya. Dia menikah dengan Fery Farhati Ganis dan dikaruniai empat orang
anak, yaitu Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim. Di
hadapan masyarakat Indonesia, Anies Baswedan menggambarkan sosok kepala
keluarga yang hebat.
Mengemban
Pendidikan di Kota Pelajar
Anies diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM)
pada tahun 1989 di Fakultas Ekonomi. Dia menghabiskan banyak masa pendidikannya
di kota pelajar, Kota Yogyakarta. Sekolah pertama yang Anies duduki saat
usianya genap 5 tahun adalah Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada. Kemudian,
menginjak usia 6 tahun, Anies memasuki tingkat Sekolah Dasar di SD Laboratori.
Menginjak jenjang Sekolah Menengah Pertama, Anies melanjutkan
pendidikannya di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Sejak SMP, dia sudah mulai aktif
mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolahnya. Hal itu masih
berlanjut hingga Anies menginjak Sekolah Menengah Akhir di SMA Negeri 2
Yogyakarta. Dia kembali aktif di OSIS hingga terpilih menjadi ketua OSIS
seluruh Indonesia pada tahun 1985.
Anies menempuh masa SMA nya selama empat tahun. Sebab, dia terpilih
untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di
Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Setelah kembali ke Yogyakarta dan lulus
pada tahun 1989, dia sempat berperan di bidang jurnalistik, menjadi pewawancara
tetap tokoh-tokoh nasional di program Tanah Merdeka di Televisi Republik
Indonesia cabang Yogyakarta.
Pencapaian
Sejak Masa Muda
Ketika menginjak jenjang perguruan tinggi di
UGM, Anies justru semakin aktif berkegiatan. Dia menjabat sebagai Ketua Senat
Mahasiswa di fakultasnya. Anies bahkan turut menginisiasi demonstrasi melawan
penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.
Meski sibuk dalam kegiatan berorganisasi, Anies
tak lupa akan kewajibannya dalam menimba ilmu. Dengan kepintaran dan
keahliannya, dia berhasil meraih berbagai prestasi gemilang. Anies berhasil
memenangkan lomba menulis bertema lingkungan, sehingga memperoleh beasiswa dari
Japan Airlines Foundation pada tahun 1993. Beasiswa ini membawa Anies
menjalankan kuliah musim panas di Universitas Sophia, Tokyo dalam bidang kajian
Asia.
Setelah lulus sebagai sarjana dari Fakultas Ekonomi UGM, Anies kembali
peroleh beasiswa untuk melanjutkan kuliah masternya. Dia menerima beasiswa
Fulbright dari American Indonesian Exchange Foundation untuk melanjutkan studi
Master of Public Management di Sekolah Urusan Publik, Universitas Maryland,
College Park, Amerika. Anies memulainya pada tahun 1997 dan lulus pada Desember
1998.
Anies terus melanjutkan pendidikannya di bidang ilmu politik di
Northern Illinois University pada tahun 1999 setelah kembali menerima beasiswa
Gerald S. Maryanov Fellow, sebuah penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa
berprestasi di bidang ilmu politik di NIU.
Karir Akademis
Hingga Politik
Berbagai pencapaiannya dapat menunjukkan dan
membuktikan kredibilitas seorang Anies Baswedan. Tak heran, jika sekarang dia
merupakan seorang politikus terkenal di Indonesia. Setelah memiliki latar
belakang yang kuat di bidang akademik dan sosial, Anies memulai karir
politiknya. Namun sebelum terjun ke politik, Anies berkarier di bidang akademis
dengan menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina di Jakarta pada tahun
2007-2015. Selama masa kepemimpinannya, ia dikenal sebagai seorang akademisi
dan intelektual yang progresif.
Langkah besar Anies di dunia politik dimulai pada tahun 2014, ketika
Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dalam Kabinet Kerja. Dalam posisi ini, Anies berusaha keras untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan
reformasi. Pendekatannya yang inklusif dan inovatif mendapatkan banyak pujian,
meskipun juga tidak lepas dari kritik.
Karier nya terus melaju hingga pada tahun 2017, Anies mencalonkan diri
sebagai Gubernur DKI Jakarta dan berhasil memenangkan pemilihan yang sangat
kompetitif. Selama masa jabatannya sebagai gubernur, Anies fokus pada berbagai
isu penting, termasuk transportasi, penanganan banjir, dan program-program
sosial untuk masyarakat Jakarta.
Tidak berhenti di situ, Anies kemudian mencalonkan diri sebagai
Presiden Indonesia dalam Pemilihan Presiden 2024. Keputusannya mencalonkan diri
mencerminkan ambisinya untuk membawa perubahan di tingkat nasional. Dengan
memanfaatkan latar belakang akademis dan kepemimpinannya dalam berbagai
inisiatif sosial, Anies membawa visi progresif untuk masa depan Indonesia.
Dalam Pemilihan Presiden 2024, Anies Baswedan tampil sebagai salah satu
kandidat kuat yang mendapatkan dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat.
Meskipun kampanye-nya menekankan pada reformasi pendidikan, pemberdayaan
masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan, hasil akhir dari pemilihan
menunjukkan bahwa ia menghadapi persaingan ketat dari kandidat lainnya. Hasil
pilpres 2024 menempatkan Anies di posisi yang cukup signifikan, namun tidak
berhasil memenangkan kursi presiden.
Perpaduan antara latar belakang akademis, inisiatif sosial, dan
pengalaman pemerintahan membentuk karier Anies saat ini. Dari dunia akademis
hingga panggung politik nasional, Anies terus menunjukkan komitmen dan
kemampuannya untuk memimpin dan membawa perubahan. Karakter pribadinya juga
menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam membangun citra positif bagi
pendukungnya.
0 Komentar